Program Simpan Pinjam Beras Ala Warga Lingkungan Pasir Cikatomas Desa Handapherang
Tjiamis,- Warga di lingkungan Pasir RT 15 Dusun Cikatomas, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, mengadakan sosialisasi tentang program peningkatan ekonomi keluarga tingkat RT dan pembentukan pengurus Simpan Pinjam Beras “Pasir Tangguh Mandiri” dilaksanakan di masjid Al Hidayah, Kamis (2/11/2023) malam.
Penggagas program Pasir Tangguh Mandiri, Taufan Nugraha mengatakan, upaya peningkatan ekonomi keluarga di lingkungan Pasir, akan dikemas dalam program pertanian dan peternakan.
Dimana dalam program pertanian akan memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam cabe rawit dan tomat, sebagai komoditas kebutuhan dapur dengan pola tanam dalam polibag di setiap rumah.
“Sedangkan untuk peternakan, akan mencoba pelihara ayam sentul di rumah masing masing,” ungkap Taufan.
Program pemberdayaan tersebut akan dilaksanakan secara mandiri dengan tambahan permodalan dari kas RT yang bersumber dari perelek.
Warga kata Taufan, juga sudah membentuk lembaga sosial non profit Simpan Pinjam Beras yang akan dikelola oleh ibu ibu.
Tujuan pembentukan Simpan Pinjam Beras tersebut, yakni sebagai jaring pengaman sosial, mengantisipasi warga masyarakat lingkungan Pasir yang kesulitan untuk menanak nasi dikarenakan tidak punya beras.
“Dengan dibentuknya lembaga tersebut, diharapkan menjadi solusi yang nyata dan dapat meningkatkan peran aktif masyarakat dalam tolong menolong untuk kebaikan bersama,” pungkas Taufan.
Baca juga: Gebyar Kemerdekaan RI di Dusun Cikatomas Handapherang Ciamis, Pelaku UMKM Bergeliat
Ketua RT RW Dukung Program Warga Lingkungan Pasir Cikatomas
Konsep yang digagas oleh Taufan Nugraha ini mendapatkan apresiasi dan dukungan dari ketua RT, Ketua RW, Ketua DKM Masjid Al Hidayah Cikatomas serta masyarakat yang ada di lingkungan Pasir.
Jejen sebagai ketua RT 15 sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program pemberdayaan yang ada di lingkungannya.
Ia berharap ikatan tali silaturahmi dan saling peduli dengan sesama akan lebih meningkat. Kemudian kekompakan yang selama ini terjaga akan terus tumbuh dan semakin kompak lagi.
“Dari beberapa program ke Rtan, Alhamdulillah sudah berjalan yaitu perelek koin (PERKO) dimana warga setiap malam menyediakan koin, disimpan di depan rumahnya dengan nominal minimal 500 rupiah. Koin itu diambil setiap malam oleh petugas ronda,” ujarnya.
Kata dia, hasil dari perelek koin dalam tiga bulan bisa mencapai Rp 1,7 juta. “Dari dana tersebut disepakati, sebagian akan digulirkan kembali untuk pembiayaan kegiatan peningkatan ekonomi keluarga dan sebagian lagi untuk pembiayaan kegiatan sosial lainnya,” tandas Jejen. (Red)