Berita TerbaruPemerintahan

Ketua dan Pengurus Baru PMI Ciamis Resmi Dilantik

Tjiamis.com,- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Barat, Irjen pol Purn Dr. H. Adang Rochjana resmi melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Kabupaten Ciamis Masa Bakti 2024-2029.

Pelantikan tersebut berlangsung di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Ciamis, Rabu (31/7/2024).

Ketua PMI Kabupaten Ciamis terpilih, Iing Syam Arifin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang masih mempercayainya kembali menjadi ketua pada periode 2024-2029.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang sudah mendukung. Semoga kebaikan bapak dan ibu semua menjadi amal sholeh bagi bapak dan ibu semua,” ucapnya.

Iing mengumumkan, ada tiga orang yang sudah 100 kali lebih donor darah dan meraih penghargaan Satya Lencana dari Presiden atas kontribusinya kepada PMI.

“Adapun tiga orang tersebut yaitu Abdur Rosid, Hasanudin dan Alm. Udin Sutarman,” ucapnya.

Sementara itu, Pj Bupati Ciamis, Engkus Sutisna sebagai pelindung PMI sangat gembira dengan adanya pelantikan ini.

Engkus berharap kepengurusan yang sekarang dapat bekerjasama dengan program pemerintah khususnya dalam menurunkan angka stunting.

“Selamat untuk pengurus yang sudah dilantik semoga terus berkembang dan bisa bekerjasama dengan program pemerintah khususnya menurunkan angka stunting,” ucapnya.

“Pokoknya anak-anak di Kabupaten Ciamis khususnya harus sehat dan pintar untuk menjadi pemimpin segala sektor pada masa depan nanti,” tambahnya.

Engkus menitipkan agar memprioritaskan orang yang mengidap penyakit talasemia di Kabupaten Ciamis.

Irjen pol Purn Dr. H. Andang Rochjana selaku Ketua PMI Jawa Barat dalam sambutannya menyebutkan bahwa sebagai pengurus PMI harus mempunyai tujuan yang jelas.

“Kita sebagai pengurus harus mempunyai tujuan yang jelas, supaya fokus dalam bekerja dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang tidak penting,” kata Andang.

Ia juga ingin menyadarkan masyarakat untuk donor, karena donor darah di Indonesia baru tercapai kurang lebih sekitar 2 persen dari penduduk Indonesia.

“Oleh karena itu kesadaran ini harus terus kita gali, bahwa darah yang di donorkan itu bukan untuk kepentingan PMI, tapi untuk kepentingan masyarakat lain,” pungkasnya. (Ocky/tjiamis.com)

Back to top button