Pembinaan BKB HIU di Ciamis untuk Optimalkan 6 Pelayanan
Tjiamis,- BKKBN Provinsi Jawa Barat bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ciamis, melaksanakan pembinaan terhadap Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Holistik Integratif Unggulan (HIU) Karang Tanjung 1 Dusun Kidul, Desa Buniseuri, Kecamatan Cipaku Kamis (3/10/2024).
BKB HIU Karang Tanjung 1 Desa Buniseuri sebelumnya menjadi role model bagi BKB yang ada di setiap daerah di Indonesia. BKB Karang Tanjung 1 Desa Buniseuri menjadi juara 1 BKB Holistik Integratif (HI) tingkat Jawa Barat tahun 2023. Kemudian di akhir tahun 2023, BKB HIU juga mendapatkan penghargaan di tingkat nasional.
Baca juga: 30 Kades di Ciamis Ikuti Sosialisasi Rumah DataKu
Kepala Bidang Keluarga Berencana, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP2KBP3A Ciamis, Drs. Nonoy mengatakan, pembinaan terhadap BKB HIU Karang Tanjung 1 dilaksanakan agar seluruh anggota BKB bisa melaksanakan 6 (enam) layanan yang menjadi kriteria Holistik Integratif Unggulan. Yakni layanan administrasi kependudukan dan kepemilikan jaminan kesehatan baduta, layanan pengasuhan/parenting bersama. Kemudian layanan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan, layanan pembentukan karakter. Layanan promotif preventif pemeliharaan kesehatan gizi dan perlindungan anak. Serta layanan rujukan/konseling/perawatan/bansos.
“Salah satu kelompok BKB HI Unggulan yang telah terbentuk di Ciamis adalah Kelompok BKB HIU Karang Tanjung 1 Desa Buniseuri. BKKBN dan DP2KBP3A Ciamis terus melaksanakan pembinaan,” ungkap Nonoy.
Kemudian, dalam kesempatan itu pihaknya memberikan arahan tentang penggunaan Kartu Kembang Anak (KKA) bagi kader BKB.
Kartu Kembang Anak (KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orang tua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimal potensi perkembangan anak. KKA dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak secara bertahap setiap bulan mulai dari 0 sampai 72 bulan (6 tahun).
KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, dan kemampuan sosialisasi secara bertahap. (Red)