DP2KBP3A Ciamis Gelar Sosialisasi Sekolah Siaga Kependudukan
Tjiamis,- Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ciamis, Jabar, melaksanakan sosialisasi sekolah siaga kependudukan (SSK) Kamis (31/10/2024) lalu bertempat di gedung Pramuka Sukadana.
Kegiatan tersebut dibuka langsung Kepala DP2KBP3A Ciamis, Dr Dian Budiyana M.Si. Diikuti oleh 5 orang dari SMAN 1 Sukadana, 5 orang dari SMAN 1 Cisaga, 5 orang dari SMAN 1 Baregbeg dan 5 orang dari SMAN 1 Rancah. Ditambah perwakilan dari UPTD P5A dan PLKB.
Kepala Bidang Pengendalian Penduduk DP2KBP3A Ciamis , Ir Djafar Shiddiq M.Si menyampaikan, pihaknya saat ini terus mensosialisasikan program sekolah siaga kependudukan.
“Tujuan dari sosialisasi ini tak lain untuk meningkatkan jumlah sekolah siaga kependudukan di kabupaten Ciamis,” ungkap Jafar Selasa (12/11/2024).
Baca juga: 27 Kampung KB di Ciamis Ikuti Penilaian, Pemenang Jadi Perwakilan di Tingkat Provinsi
Kata dia, saat ini jumlah sekolah siaga kependudukan di Kabupaten Ciamis ada sebanyak 4 sekolah rintisan untuk tingkat SLTP, yaitu SMPN 1 Ciamis, SMPN 2 Ciamis, SMPN 1 Cisaga dan SMPN 1 Cijeungjing.
Kemudian di tingkat SLTA, juga ada 4 sekolah yakni SMAN 1 Ciamis, SMAN 2 Ciamis, SMAN 1 Sindangkasih dan SMAN 1 Lumbung.
“Setiap tahun kami (DP2KBP3A) berharap bahwa jumlah sekolah siaga kependudukan di Kabupaten Ciamis ini terus bertambah. Minimalnya satu kecamatan itu ada satu sekolah siaga kependudukan baik tingkat SLTP dan tingkat SLTA,” ucapnya.
Lebih lanjut Djafar menjelaskan, sekolah siaga kependudukan merupakan sekolah yang mengitegrasikan materi pendidikan kependudukan dan keluarga berencana dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
Dimana di dalamnya juga terdapat pojok kependudukan, sebagai salah satu sumber belajar peserta didik, dengan tujuan peserta didik memiliki pengetahuan, pemahaman dan kesadaran terhadap kondisi kependudukan yang terjadi. Serta memiliki sikap dan perilaku berwawasan kependudukan, dan berpartisipasi dalam mengatasi permasalah kependudukan yang dihadapi. (Red)