Berita TerbaruPemerintahan

DP2KBP3A Ciamis Gencar Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak

Tjiamis,- Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Ciamis, Jawa Barat, gencar melaksanakan sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta pencegahan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Seperti halnya yang dilaksanakan di Desa/Kecamatan Baregbeg, Senin (4/3/2024) kemarin.

Kegiatan sosialisasi itu diikuti oleh para kader Posyandu se Desa Baregbeg. Dihadiri Kepala Desa Baregbeg, H. Owoy dan Camat Baregbeg, H. Dede Hendara.

Kepala DP2KBP3A Ciamis Dr Dian Budiyana M.Si  mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu upaya untuk melindungi perempuan dan anak. Serta memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya dengan memberikan perhatian yang konsisten dan sistematis yang ditujukan untuk mencapai kesetaraan gender.

Seperti berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan, meningkatnya kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, berkurangnya kasus kekerasan terhadap anak, serta meningkatnya kualitas layanan perlindungan khusus kepada anak.

“Sosialisasi ini merupakan salah satu upaya kami sebagai tindak lanjut dari kebijakan daerah dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis, Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Perempuan dan Anak,” ungkap Dr Dian.

Baca juga: Penghujung Tahun DP2KBP3A Ciamis Banjir Prestasi, 3 Penghargaan Tingkat Provinsi Berhasil Diraih

Kata dia, dampak psikologis kekerasan pada perempuan dan anak memiliki dampak yang buruk. Seperti trauma, reaksi fisik, keinginan bunuh diri, dan berbagai reaksi negatif lainnya.

Sehingga perlu waktu yang lama untuk memulihkan si korban tersebut. Sayangnya lanjut Dian, kekerasan terhadap perempuan baik secara verbal, seksual, maupun fisik penyembuhannya tak semudah luka akibat cedera, tapi kehidupan psikologisnya juga menjadi taruhan.

“Oleh sebab itu, kita mengajak kepada semua pihak untuk sama-sama bekerja keras melakukan pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan anak,” pungkasnya. (Red)

Back to top button