Berita TerbaruBudaya

Keseruan Mahasiswa UNPAR Kunjungi Kampung Kerukunan Ciamis

Tjiamis,- Pada Sabtu, 12 Agustus 2023, sebanyak 43 mahasiswa dan tiga dosen pembimbing dari Fakultas Filsafat Universitas Katholik Parahyangan (UNPAR) Kota Bandung mengunjungi Kampung Kerukunan yang terletak di Lingkungan Lebak, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Langkah ini merupakan bagian dari usaha mahasiswa UNPAR untuk lebih memahami dan memperkuat semangat toleransi di tengah-tengah masyarakat.

Para mahasiswa dan dosen pembimbing pertama-tama mengunjungi Masjid Al-Mujahidin di kampung tersebut. Di sana, mereka terlibat dalam diskusi hangat tentang sejarah dan asal-usul terbentuknya kampung yang menjadi simbol harmoni lintas agama ini.

Toleransi di Kampung Kerukunan Ciamis: Sebuah Cerminan di dalam dan di Luar Kampus

Menurut Christian, salah satu dosen pembimbing, kunjungan ini terwujud setelah mereka menyelesaikan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Pangandaran. KKL menghubungkan kerjasama antara mahasiswa UNPAR, Karitas, dan Dinas Pariwisata Ciamis. “Kesempatan ini terbuka setelah kerjasama tersebut terbentuk, memungkinkan kami untuk menjelajahi Kampung Kerukunan,” jelasnya.

“Ketika kami melihat keragaman di kampung kerukunan Ciamis, seperti sedang melihat refleksi dari lingkungan kampus kami sendiri. Pengalaman di UNPAR seolah tercermin di sini,” ujar Christian.

Namun, ia menekankan perbedaan atmosfer antara kampus dan kampung kerukunan. Sementara di kampus, faktor lingkungan dapat memengaruhi toleransi, di kampung ini, toleransi berkembang secara alami dalam masyarakat.

Kampung Kerukunan: Ruang Harapan dalam Zona Toleransi

Romo Gereja Santo Yohanes Ciamis, Michael Adi Siswanto, memaparkan bahwa Kampung Kerukunan wilayah Lebak, Kecamatan Ciamis, terbentuk pada tahun 2019. Hal ini berawal dari pemantauan bangunan tempat ibadah yang berdekatan. Romo Michael mengungkapkan, “Melihat empat bangunan ibadah dekat satu sama lain – Masjid Jami Al Muhajidin, Gereja Katolik Santo Yohanes, Kelenteng Hok Tek Bio, dan Litang Khonghucu – adalah bukti nyata toleransi di Ciamis.”

Baca Juga ini : Beberapa Ruas Jalan Lingkar Selatan Ciamis Dulu Terkenal Angker

Meskipun Kabupaten Ciamis berada di lima besar zona merah radikalisme, kampung kerukunan terus menjaga semangat toleransi melalui serangkaian acara persaudaraan. Romo Michael mengatakan, “Agenda persaudaraan kami, seperti pertemuan makan bersama menjelang Lebaran, memperlihatkan semangat persaudaraan dan menciptakan momentum berharga.”

Toleransi yang Terus Berkembang

Kunjungan ini telah mencerahkan para mahasiswa UNPAR tentang pentingnya memupuk toleransi dalam masyarakat. Mereka membawa pulang pelajaran berharga tentang bagaimana semangat toleransi tidak hanya bisa ditemukan di dalam kampus, tetapi juga mampu tumbuh alami dalam masyarakat. Mahasiswa UNPAR berkomitmen untuk menjadi agen perubahan yang membawa semangat ini dalam segala aspek kehidupan mereka.

Sebagai titik akhir dari kunjungan mereka, Kampung Kerukunan telah membekas dalam hati dan pikiran mahasiswa UNPAR. Ini adalah cerita tentang bagaimana perjalanan pendidikan di luar kelas dapat memberikan pandangan baru yang mencerahkan, dan bagaimana semangat toleransi dapat menjadi kekuatan pendorong untuk mengatasi perbedaan dalam masyarakat.* (Tim)

Back to top button