Ramai Dilalui Kendaraan, Perekonomian di Jalur Lingkar Selatan Ciamis Masih Lemah
tjiamis,- Pasca dibukanya jalur lingkar selatan Ciamis untuk kendaraan berat, dan jalur alternatif, nyatanya tidak berdampak besar terhadap peningkatan perekonomian warga sekitar.
Sejumlah warga yang membuka warung nasi dan dagangan lainnya, mengaku sepi pembeli.
Padahal kendaraan yang melintas di jalan lingkar cukup padat.
“Banyak pedagang lain yang sudah gulung tikar. Saya masih bertahan jualan kopi, itupun tidak sampai malam,” ujar seorang pedagang warung di jalan lingkar, tepatnya di Dusun Guha Desa Handapherang, Sabtu (29/4/2023).
Kata Titing, kendaraan yang melalui jalur lingkar selatan hanya melintas saja.
“Jadi jarang sekali yang sengaja istirahat, beli makan dan kopi di warung warung yang ada di pinggir jalan,” katanya.
Ia pun menduga, jarangnya pengemudi yang singgah di pedagang, karena jalan lingkar selatan merupakan jalur cepat.
“Kebanyakan yang melintas itu bawa kendaraannya dalam kecepatan tinggi,” ungkapnya.
Warga jalan lingkar selatan lainnya, Indra menuturkan, selain warung pedagang sepi, pemilik kontrakan juga meradang.
Banyak warga di Desa Ciharalang yang membuka kosan, namun tidak ada yang menghuni.
“Di Ciharalang kan ada beberapa pabrik besar. Entah kenapa, gak ada yang ngekos. Kebanyakan pekerja pulang pergi,” ucapnya.
Pantauan tjiamis.com, ari arah Bojongmengger, Ciharalang dan Handapherang, terdapat banyak warung warung nasi dan kopi. Kebanyakan dari warung itu tutup.
Untuk di daerah Cigembor, Benteng, Pawindan, Panyingkiran dan Imbanagara masih cukup ramai. Tapi bukan warung kecil warga, melainkan kebanyakan minimarket. (Red)