Berita Terbaru

Cerita Aceng Suhendi Penjual Bendera Musiman di Ciamis Bisa Kuliahkan Anak

Tjiamis.com,- Menjelang bulan Agustus, sejumlah penjual bendera dan umbul-umbul saat ini mulai bermunculan, seperti yang terlihat di kawasan Ruko Terminal Ciamis.

Kawasan Ruko Terminal Ciamis memang menjadi salah satu tempat favorit bagi penjual bendera setiap tahunnya untuk menjajakan barang dagangannya.

Bahkan, perolehan dari penjualan bendera ini sangat menggiurkan, karena pedagang bisa mendapatkan untung berkali lipat dari sekali berdagang.

Seperti halnya yang dirasakan oleh Aceng Suhendi salah satu pedagang bendera dan umbul-umbul di Kawasan Ruko Terminal Ciamis.

Aceng yang merupakan warga Padayungan, Tasikmalaya ini adalah pedagang bendera musiman setiap tahunya. Bahkan, Ia sudah berjualan di emper ruko ini dari tahun 1995.

“Saya modal belanja bendera itu sekitar Rp 40 juta, kalau tahun lalu modal segitu itu saya bisa meraup omzet hingga Rp 120 juta,” ujar Aceng.

Namun, kata Aceng, selama Pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020 dan 2021 itu. Omzet yang Aceng dapat sempat turun drastis. Karena pembeli juga tidak ada.

“Iya, karena saat Pandemi itu kan tidak boleh ada aktivitas. Maka dari itu, omzet saya turun drastis,” katanya.

Hasil Penjualan Bendera Bisa Kuliahkan Anak

Dari hasil penjualan bendera musiman ini, Aceng mampu membiayai kuliah 2 orang anaknya sampai lulus, bahkan juga bisa membeli sawah.

“Iya kalau dulu saat masa kejayaan bendera itu hasil penjualannya saya bisa membeli sawah, kuliahkan anak sampai beli motor kalau dulu itu GL pro yang pertama,” ucapnya.

Kini anak-anak Aceng sudah berumah tangga dan bekerja sebagai guru dan Pertamina. Bahkan, Aceng juga terkadang mendapat bantuan modal dari anak-anaknya.

“Alhamdulilah anak-anak suka bantu, kalau mau Agustusan biasa suka ngasih modal untuk jualan bendera,” ucapnya.

Aceng yang sehari-harinya berjualan aneka poster bergambar bercerita bahwa tahun 2023 ini Ia mulai bendera dan umbul-umbul itu sejak bulan Juni kemarin.

“Iya dari mulai Juni, kemarin bulan Juni itu mulai rame karena Hari Jadi Kabupaten Ciamis, setelah itu sepi lagi, dan ramai lagi pertengahan bulan Juli ini,” ucapnya.

Menurut Aceng, kalau peminat bendera itu yang cukup tinggi itu pada tahun 2022 lalu. Bahkan sempat kehabisan stok, dan Ia belanja lagi di Cikurubuk.

“Tahun kemarin itu modal Rp 40 juta omzet bisa sampai Rp 120 juta. Kalau untuk sekarang itu belum terlihat, mungkin nanti tanggal 1 Agustus mulai terlihat,” tuturnya.

Aceng menambahkan, untuk harga yang bendera Ia jual itu bervariatif dari mulai yang terendah itu Rp 20 ribu sampai yang mahal Rp 120 ribu.

“Kalau di Ciamis biasanya yang paling banyak itu adalah borongan dari pada eceran. Mudah-mudahan saat ini juga seperti itu,” pungkasnya. (Tim/Tjiamis.com)

Back to top button